Rabu, 12 Agustus 2015

Pria Ini Kehilangan Segalanya, Sampai Dia Menemukan Sesuatu

Apapun alasan yang melatarbelakangi terjadinya perang, pasti tidak pernah membawa kebahagiaan. Perang selalu menimbulkan ketakutan, kekhawatiran yang paling banyak dirasakan adalah rasa kehilangan. Jika kehilangan harta benda, banyak orang masih bisa berpikir berbagai macam cara untuk mencarinya lagi. Salah satunya adalah dengan bekerja dan membangun kembali apa yang pernah mereka miliki. Tapi bagaimana jika mereka kehilangan orang-orang yang begitu mereka sayangi? Seorang anak yang kehilangan ayah, istri yang kehilangan suaminya. Mereka tidak bisa tergantikan, bahkan dengan cara apapun.


Salah satu perang besar yang sampai saat ini belum menemukan titik ujung adalah perang antara dua negara besar di Timur Tengah, yaitu Palestina dan Israel. Dua negara yang saling bertetangga ini memang sudah terjadi sejak beberapa ratus tahun yang lalu. Bahkan beberapa orang mengatakan kalau perang antara dua negara ini memang sudah ditakdirkan terjadi, tertulis dalam kitab suci umat Muslim.


Banyak keluarga tercerai-erai, banyak orang kehilangan miliknya yang berharga. Seorang warga Palestina, Medhat Al-Emawi, menjadi korban atas keganasan perang ini. Medhat kembali ke rumahnya di sekitaran Gaza, Palestina untuk mencari sesuatu yang mungkin saja masih bisa dia selamatkan. Saat melihat kondisi bangunan rumahnya yang sudah porak poranda akibat serangan bombardir dari Israel, Medhat menemukan sesuatu yang bisa membangkitkan semangatnya kembali.


Di antara puing-puing bangunan rumahnya, pria berusia 19 tahun ini menemukan sebuah kecapi, mereka menyebutnya 'qanun'. Segera setelah menemukan kecapi tua itu, Medhat memainkan jarinya di atas dawai dan menimbulkan dentingan yang membuat siapapun yang mendengarnya bergidik. Dentingan kuno yang mengaliri ruangan yang sudah rusak itu menimbulkan sensasi tersendiri bagi Medhat. Dia memainkan kecapi itu lagi dan lagi, sepertinya Medhat ingin menyampaikan pesan kepada mereka yang berperang, Dari sisa puing bangunan itu, Medhat menyampaikan bahwa "Dia masih disini, kami masih disini". Tidak ada yang bisa membungkam semangat mereka untuk hidup, bahkan perang sekalipun. Alunan musik dari dawai-dawai kecapi itu seakan mewakili semangat Medhat untuk menghadapi cobaan yang menerpanya dan saudaranya yang lain dalam perang Syria. Perjalanan Medhat ini terekam dalam video miliki AJ+ yang diunggah ke portal video, Youtube.

Lingo

About Lingo

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.